Metode percobaan adalah metode
pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih
melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000)
Metode percobaan adalah suatu metode
mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya
di Laboratorium.
Kelebihan metode percobaan sebagai
berikut :
a. Metode ini dapat membuat anak
didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya
sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
b. Anak didik dapat mengembangkan
sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan
teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina
manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai
hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup
manusia.
Kekurangan metode percobaan sebagai
berikut :
a. Tidak cukupnya alat-alat
mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka
waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c. Metode ini lebih sesuai untuk
menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
Menurut Roestiyah (2001:80) Metode
eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan
tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan
agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau
persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga
siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa
menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.
Agar penggunaan metode eksperimen
itu efisien dan efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : (a)
Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan
bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa. (b) Agar eksperimen
itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin
hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang
digunakan harus baik dan bersih. (c) dalam eksperimen siswa perlu teliti dan
konsentrasi dalam mengamati proses percobaan , maka perlu adanya waktu yang
cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang
dipelajari itu. (d) Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih ,
maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh
pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu
diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. (e) Tidak semua
masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi
kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat
terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan
karena alatnya belum ada.
Prosedur eksperimen menurut
Roestiyah (2001:81) adalah : (a) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan
eksprimen,mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen.
(b) memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang
akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat,
urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat. (c) Selama eksperimen
berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau
pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. (d) Setelah
eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.
Metode eksperimen menurut Djamarah
(2002:95) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan
dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar
mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami
sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek,
keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami
sendiri , mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan
menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.
Metode eksperimen mempunyai
kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
Kelebihan metode eksperimen : (a)
Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaannya. (b) dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru
dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
(c) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran
umat manusia.
Kekurangan metode eksperimen :
(a) Metode ini lebih sesuai
untuk bidang-bidang sains dan teknologi. (b) metode ini memerlukan berbagai
fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala
mahal. (c) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan. (d) Setiap
percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada
factor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau
pengendalian.
Menurut Schoenherr (1996) yang
dikutip oleh Palendeng (2003:81) metode eksperimen adalah metode yang sesuai
untuk pembelajaran sains, karena metode eksprimen mampu memberikan kondisi
belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara
optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam
struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.
Dalam metode eksperimen, guru dapat
mengembangkan keterlibatan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa
mendapat kesempatan untuk melatih ketrampilan proses agar memperoleh hasil
belajar yang maksimal. Pengalaman yang dialami secara langsung dapat tertanam
dalam ingatannya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa
diharapkan dapat diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang
dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan
kreatif.
Pembelajaran dengan metode
eksperimen melatih dan mengajar siswa untuk belajar konsep fisika sama halnya
dengan seorang ilmuwan fisika. Siswa belajar secara aktif dengan mengikuti
tahap-tahap pembelajarannya. Dengan demikian, siswa akan menemukan sendiri
konsep sesuai dengan hasil yang diperoleh selama pembelajaran.
Pembelajaran dengan metode
eksperimen menurut Palendeng (2003:82) meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
(1) percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang
didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini
menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi fisika yang akan
dipelajari. (2) pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan
percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut.
(3) hipoteis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil
pengamatannya. (4) verifikasi , kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari
dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa
diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat
dilaporkan hasilnya. (5) aplikasi konsep , setelah siswa merumuskan dan
menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini
merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari. (6) evaluasi, merupakan
kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.
Penerapan pembelajaran dengan metode
eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat
diketahui apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, , maupun
aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain , siswa memiliki kemampuan untuk
menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh, dan menerapkan konsep terkait
dengan pokok bahasan .
Metode Eksperimen menurut Al-farisi
(2005:2) adalah metode yang bertitik tolak dari suatu masalah yang hendak
dipecahkan dan dalam prosedur kerjanya berpegang pada prinsip metode ilmiah.
(dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar